DokterSehat.Com – Alat kontrasepsi diciptakan untuk mencegah kehamilan terjadi tanpa perencanaan. Anda dan pasangan tidak akan kebobolan memiliki anak dalam jumlah banyak dan jaraknya terlalu dekat. Ternyata ada waktu mengganti alat kontrasepsi yang harus diperhatikan agar tetap berfungsi efektif, lho!
Tidak seua orang cocok dengan berbagai jenis alat kontrasepsi yang diciptakan dan beredar di pasaran. Selain itu efektivitas dari alat kontrasepsi dan waktu pakainya juga berbeda-beda. Berikut ulasan tentang waktu pakai alat kontrasepsi, efektivitasnya, dan alasan mengapa Anda harus mengganti atau menghentikan kontrasepsi.
Waktu mengganti alat kontrasepsi yang paling pas
Alat kontrasepsi ada banyak di luaran sana. Namun, masing-masing memiliki waktu pakai efektif yang berbeda-beda. Nah, agar Anda tidak sampai salah memakai dan menimbulkan masalah, simak waktu pakainya di bawah ini.
Kondom
Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang mudah dipakai dan juga didapatkan di pasaran. Harganya juga relatif murah jika dibandingkan dengan yang lain. Menggunakan kontrasepsi kondom akan mencegah kehamilan dengan menambung sperma yang keluar agar tidak masuk ke dalam vagina.
Oh ya, kondom sendiri terdiri menjadi dua, pertama kondom untuk pria dan yang kedua kondom untuk wanita. Dua jenis kondom ini cukup efektif digunakan sekali setiap bercinta. Kondom hanya bisa digunakan satu kali saja dan tidak bisa digunakan lagi meski sudah dicuci karena bisa robek.
Kontrasepsi implan
Kontrasepsi implan dilakukan dengan memasukkan semacam benda ke dalam tubuh. Benda ini akan menghasilkan hormon yang membuat tubuh wanita susah mengalami pembuahan. Alat yang dimasukkan ke dalam tubuh akan bertahan selama 3 tahun. Setelah 3 tahun, Anda harus menggantinya agar efektif kembali.
Kontrasepsi ini dilakukan tidak pada kemaluan. Jadi, Anda tidak perlu khawatir untuk melakukan seks atau terjadi masalah pada pria seperti perasaan tidak nyaman. Oh ya, kontrasepsi ini harus dilakukan di klinik khusus dan kemungkinan harganya cukup tinggi dibandingkan dengan kondom.
Kontrasepsi IUD
Kontrasepsi IUD atau sering disebut dengan nama kontrasepsi spiral ini adalah kontrasepsi yang dimasukkan ke serviks hingga menyentuh rahim. Dengan alat ini, sperma akan dihadang masuk ke dalam serviks sehingga peluang terjadi kehamilan akan sangat rendah.
IUD cukup lama masa pakainya atau sekitar 5-10 tahun. Dengan waktu pakai yang panjang ini Anda tidak perlu terus menggantinya. Oh ya, meski cukup lama waktu pakainya, pemasangan IUD ini cukup sulit karena dimasukkan melalui serviks. Beberapa wanita mengaku merasakan sakit dan perdarahan pasca pemasangan.
Sterilisasi pada pria dan wanita
Metode kontrasepsi dengan membuat organ reproduksi pria dan wanita steril sering dialukan oleh mereka yang terlanjut memiliki banyak sekali momongan. Dengan cara ini kehamilan tidak akan terjadi lagi. Oh ya, sterilisasi ini bisa bertahan selamanya atau permanen.
Kontrasepsi suntik
Tidak semua wanita mau menggunakan kontrasepsi IUD meski waktu pakainya sekitar 5 tahun. Rasa sakit pada dirinya dan juga pasangan saat bercinta membuat beberapa wanita lebih memiliki untuk menggunakan kontrasepsi suntik.
Kontrasepsi suntik atau KB injeksi ini dilakukan setiap 8-12 minggu sekali. Setiap obat yang digunakan akan memiliki efektivitas yang berbeda-beda. Saat melakukan suntik, pastikan untuk bertanya pada dokter atau bidan terkait kapan lagi harus suntik dan membuat pengingat.
Efek samping dari kontrasepsi ini adalah membuat beberapa wanita menjadi gemuk. Gangguan menstruasi hingga nyeri pada perut juga bisa muncul meski tidak pada semua orang.
Kontrasepsi pil
Kontrasepsi pil memiliki efektivitas menggunakan selama satu hari saja. Jadi, kalau lupa menggunakannya selama beberapa hari, kemungkinan hamil akan kembali lagi saat berhubungan badan. Jadi, pastikan untuk membuat jadwal rutin agar tidak mengalami kehamilan yang tidak diinginkan.
Efektivitas alat kontrasepsi dan risikonya
Berikut efektivitas dari beberapa alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh pria dan juga wanita.
- Kondom pria (98%)
- Kondom wanita (95%)
- Kontrasepsi implan (99%)
- IUD (99%)
- Sterilisasi wanita (99%)
- Sterilisasi pria atau vasektomi (99%)
- Kontrasepsi injeksi (95%)
- Kontrasepsi pil (95%)
Alasan mengapa harus mengganti alat kontrasepsi?
Selain melihat waktu pakai dari alat kontrasepsi, Anda juga disarankan untuk berhenti atau mengganti dengan alat lain kalau terjadi beberapa hal di bawah ini.
- Sering lupa dan tidak konsisten. Kontrasepsi pil yang diminum harian biasanya menyebabkan beberapa wanita sering terlupa sehingga butuh kontrasepsi yang tidak perlu pemakaian reguler seperti IUD atau implan.
- Kerap mengalami perdarahan padahal sedang tidak menstruasi. Selain itu, perdarahan yang muncul juga lebih banyak dari sebelumnya dan menyebabkan rasa nyeri yang sangat mengganggu.
- Mengalami kenaikan berat badan yang berlebihan. Beberapa kontrasepsi membuat kadar lemak di tubuh wanita meningkat sehingga peluang terjadi obesitas akan tinggi.
- Tidak menyebabkan nyaman saat bercinta. Wanita akan merasakan sakit berlebihan saat penetrasi terjadi. Pria juga akan mengalami hal serupa seperti penis terasa tertusuk. Pada pria, rasa sakit pada penis juga muncul saat menggunakan kondom yang tidak tepat.
- Sering mengalami pusing yang berlebihan dan membuat tubuh susah aktif serta produktif dalam bekerja.
- Muncul jerawat yang banyak karena kondisi hormonal di dalam tubuh tidak normal. Jerawat hormonal biasanya susah disembuhkan.
- Mengalami gangguan pada gairah seksual.
Inilah sedikit ulasan tentang kapan saja harus mengganti kontrasepsi dan efektivitasnya. Dari paparan di atas, mana saja yang sebelumnya tidak Anda ketahui sebelumnya? Semoga setelah membaca ulasan di atas, Anda bisa lebih memahami kontrasepsi dan kelak saat memilihnya bisa sesuai dengan kebutuhan.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.