Mengetahui Stimulasi Agar Anak Cepat Bicara

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Stimulasi Agar Anak Cepat Bicara – Salah satu masalah terhadap perkembangan anak yang sering dikeluhkan oleh orangtua yaitu terlambat berbicara. Terlambatnya berbicara pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor di antaranya, masalah pada pendengaran, kelainan terhadap perkembangan berbicara, atau jarangnya orangtua berkomunikasi dengan anaknya.


Agar Anak cepat berbicara, orangtua harus memberikan stimulasi. Nah, berikut ini beberapa tips sebagai stimulasi agar anak cepat bicara. ( Lihat juga : Berbagai Cara Stimulasi Guna Mengoptimalkan Perkembangan Bayi)


 Salah satu masalah terhadap perkembangan anak yang sering dikeluhkan oleh orangtua yaitu  Mengetahui Stimulasi Agar Anak Cepat Bicara


Stimulasi Agar Anak Cepat Bicara


Anak akan menyerap bahasa dari sekitarnya, kemudian akan menabung perbendaharaan katanya. Anak akan belajar komunikasi interaksi dengan orang terdekatnya. Oleh karena itu, penting memberikan stimulasi agar anak cepat bicara.


Ajak Anak Berkomunikasi


Ketika anak baru lahir, anda dapat mulai untuk berbicara dengannya. Ini dilakukan untuk merangsang sejak dini indera pendengarannya. Ketika si kecil sudah mampu mendengarkan dan melihat dengan jelas, sebagai orangtua anda dapat memberikan stimulasi pada si kecil. Anda dapat mengajak anak untuk berbicara dan berintreraksi kapan pun dan dimana pun. Saat si kecil mulai mengoceh anda harus memberikan perhatian kepadanya sambil terus menatapnya. Dihadapan si kecil anda dapat membuat diri anda ekspresif untuk memancing gelak tawa dan membuatnya mengeluarkan suara.


Ajak Anak Bersosialisasi


Banyak hal yang menyebabkan anak terlambat berbicara. Salah satu penyebab mengapa anak terlambat berbicara yaitu karena anak malu dan takut ketika bertemu dengan orang baru di sekitarnya yang jarang ia temui. Oleh karena itu, anda harus mengajak anak bersosialisasi dengan lingkungan di sekitar rumahnya. Anda dapat mengenalkan anak anda pada teman-teman seusianya. Ini dilakukan agar si kecil bisa bertemu dengan orang banyak selain keluarganya yang ada dirumah. Tidak hanya itu, dengan membiarkan si kecil bersosialisasi dengan lingkungan di sekitarnya akan membuat ia cepat belajar dari anak-anak  yang lainnya. Baik itu cara berbicara, cara bermain maupun cara berinteraksi.


Belajar Sambil Bermain


Anda dapat mengajak anak berinteraksi dengan bermain sebagai cara stimulasi agar anak cepat bicara. Ini merupakan cara ampuh mengajak anak berinteraksi sekaligus memberikan pelajaran pada si kecil supaya lebih tanggap atas apa yang diucapkan oleh anda. Anda dapat mencoba membacakannya dongeng dengan berbagai cerita saat waktu luang atau sebelum si kecil tidur. Anda juga dapat memanfaatkan musik untuk menstimulasi otaknya. Anda dapat memutar lagu khusus anak-anak dengan bentuk audio visual dari acara TV, DVD atau media lainnya.


Agar si kecil lebih bersemangat anda dapat mengajaknya bertepuk tangan. Selain lebih bersemangat, si kecil juga akan merasa lebih bahagia. Apabila ini dilakukan dengan rutin dengan lambat laun si kecil akan menirukan lirik lagu dan nada yang sering didengarkannya.


Selain itu, anda dapat mengajak anak anda bermain dengan gambar atau benda yang memiliki bentuk serta gambar yang menarik. Anda dapat mengajak si kecil bermain tebak-tebakan anggota tubuhnya. Contohnya, dengan bertanya dimana letak mata, mulut, kuping ataupun hidung.


Mengajukan Pertanyaan


Ketika anak sudah mulai mengeluarkan suara-suara ala bayi, serta memberikan respon, anda harus menanggapinya. Anda bisa mempertegas apa yang si kecil katakan dengan memberikannya pertanyaan yang lebih banyak sehingga akan memungkinkan si kecil memberikan respon.


Anda dapat mencoba mengulangi apa yang si kecil ucapkan dengan maksud untuk memperjelas maknanya. Anda dapat menggunakan kata yang benar dan jelas dengan berulang-ulang supaya si kecil mudah untuk mencernanya dan terbiasa dengan kata-kata tersebut. Hindari merespon balik dengan menggunakan kata bayi.


Mengajak Bayi Berbicara Saat Berinteraksi


Saat berinteraksi dengan si kecil anda harus sering-sering mengajak bayi anda berbicara.  Contohnya, saat anda hendak memandikan bayi, anda dapat menunjukan dan mengatakan pada si kecil benda apa saja yang akan digunakan untuk kebutuhan mandi dan manfaatnya. Awalnya si kecil mungkin belum memahami apa yang anda ucapkan, namun dengan lambat laun si kecil akan mulai terbiasa untuk mempelajari hl-hal penting. Seperti misalkan bagaimana membentuk kalimat, kosa kata, konsep sebab akibat, konsep urutan kejadian dan lain sebagainya. Dimana semua ini tentunya bermanfaat untuk perkembangan kemampuan bahasa, serta kemampuannya dalam berpikir kelak.


Ajak Anak Ngobrol Dengan Suasana yang Menyenangkan


Agar lebih mudah dimengerti, anda dapat mengajak ngobrol si kecil dalam suasana yang menyenangkan. Seperti contoh, saat anda sedang membicarakan hujan dengannya, sebaiknya anda memperbolehkan si kecil untuk menadahkan tangannya menampung air hujan. Anda dapat sambil bercerita bahwa seluruh tanaman di luar akan menjadi basah. Selain itu, anda juga dapat menyanyikan lagu tentang hujan. Sehingga dengan begitu kemampuan berbicara si kecil akan menjadi semakin terasah.


Beri Si Kecil Kesempatan Untuk Berbicara


Saat si kecil baru belajar merangkai kalimat, maka ia membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan kata-katanya, ditambah lagi ucapannya yang masih belum jelas. Anda harus sabar saat menghadapi si kecil. Hindari memotong apa yang akan ia katakan karena akan membuatnya berkecil hati, akibatnya si kecil tidak mau bicara lagi. Apabila anda masih belum paham akan apa yang dikatakannya, anda dapat memintanya untuk mengatakan ulang. Tunjukan pula pada si kecil bahwa anda mendengarkannya.


Berikan Anak Pujian


Ketika si kecil berhasil menyebutkan kata, meskipun hanya kata-kata yang sederhana, anda  tetap harus memberikannya pujian. Dengan demikian si kecil akan merasa diharagai dan ia akan berusaha untuk mengeluarkan kata yang lainnya. ( Baca juga : 4 Cara Mengajak Bayi Bermain dan Memberikan Stimulasi )


Terapi


Apabila usia si kecil sudah 3 tahun namun ia belum juga berbicara dengan jelas atau hanya mampu mengucapkan kata dengan terbata-bata, akan lebih baik jika anda melakukan terapi sebagai stimulasi agar anak cepat bicara.


Anak Perempuan Lebih Cepat Belajar Berbicara Dibandingkan Anak Laki-Laki, Mengapa ?


Dibandingkan anak laki-laki, anak perempuan rata-rata lebih cepat berbicara. Perbedaan ini terlihat terutama saat usia si kecil di bawah 2,5 tahun.


Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Inggris menyatakan bahwa anak perempuan mempunyai kosakata secara siginifikan lebih besar dibandingkan dengan anak laki-laki pada usia 18 bulan hingga 24 bulan. Pasalnya, otak bayi perempuan baru lahir akan lebih berkembang pada bagian yang mengatur kemampuan bahasa dan bicaranya. Selain itu, bayi perempuan lebih tertarik melihat wajah orang dibandingkan dengan benda-benda yang bergerak. Sehingga meraka akan cepat belajar meniru apa yang orang katakan atau lakukan.


Berdasarkan psikolog di Univerity of Cambridge, anak laki-laki lebih suka menonton gerakan mekanis dibandingkan dengan gerakan manusia. Karena hal inilah mereka lebih suka mainan seperti pesawat, kereta api, bola dan mobil-mobilan dibandingkan dengan boneka yang tidak bisa bergerak. Anak laki-laki rata-rata lebih mahir dalam melacak benda bergerak, serta lebih mudah belajar mengenai hukum gerakan.


Penelitian yang lain juga menunjukan, bahwa bayi perempuan yang terekspos oleh level hormon testosteron sama dengan bayi laki-laki saat berada dikandungan, maka ia akan memilih jenis mainan yang sama.


Namun hal yang perlu anda ingat yaitu jenis kelamin yang berbeda tidak akan sepenuhnya menjadi patokan terhadap perkembangan anak. Pasalnya, tiap bayi memiliki perbedaan terhadap kecepatan perkembangannya. Dimana pengaruh terbesar terhadap perkembangan bahasa bayi yaitu seberapa banyak anak di ajak berbicara. Anak laki-laki yang sering diajak berbicara oleh orangtuanya dan orangtuanya sering membacakan cerita, kemampuan komunikasinya bisa lebih baik dibandingkan dengan anak perempuan yang oleh orangtuanya jarang diajak bercerita.


Artikel ini di review oleh Bidan Pevi Revina sTR.Keb




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.