DokterSehat.Com – Saat buang air besar atau BAB, feses seharusnya bisa keluar dengan mudah dari anus dan usus besar akhirnya kosong. Sayangnya pada kondisi tertentu, kotoran tidak bisa keluar dengan baik dan bahkan disertai darah. Kira-kira apa saja penyebab BAB sakit dan berdarah?
Penyebab BAB sakit dan berdarah
Rasa sakit saat BAB memang sangat merepotkan. Hal ini bisa dipicu oleh beberapa hal yang terkadang tak disadari. Berikut beberapa penyebab BAB sakit dan berdarah:
Wasir
Wasir adalah adanya pembengkakan pada pembuluh darah yang ada di anus atau rektum. Pembengkakan ini menyebabkan area anus menjadi sempit. Saat buang air besar, pembuluh darah kerap robek dan akhirnya kotoran keluar dengan bercak merah.
Wasir juga sudah sangat sering menjadi penyebab BAB sakit dan berdarah. Selain itu, wasir lebih murah menyerang mereka yang memiliki riwayat dari orang tua. Wasir biasanya akan sembuh seiring dengan berjalannya waktu, tapi kalau sudah parah butuh tindakan pembedahan.
Sembelit yang parah
Sembelit adalah penyebab selanjutnya dari rasa sakit di anus saat buang air besar. Sembelit sendiri ada beberapa tingkatan. Ada yang masih bisa mengeluarkan kotoran meski lama dan ada yang tidak keluar sama sekali sehingga perut menjadi keras dan tidak nyaman untuk melakukan banyak hal.
Anal fisura
Anal fisura adalah kondisi yang menyebabkan kulit di anus mengalami robek dan sering mengalami perdarahan. Tanda dari anal fisura ini adalah munculnya pertumbuhan kulit di dekat bekas luka, keluar darah saat buang air besar, sering merasakan gatal di anus, dan rasa panas yang berlebihan di area itu.
Penyebab BAB sakit dan berdarah yang satu ini muncul karena sering mengalami sembelit atau karena beberapa orang melakukan seks anal yang terlalu intens. Akhirnya kulit kerap luka dan perdarahan sering sekali terjadi.
Penyakit radang panggul
Penyakit radang panggul menyebabkan inflamasi yang cukup parah di area saluran kemih. Meski berada di saluran kemih, efeknya juga akan mengenai anus sehingga rasa sakit dan perih. Tanda lain dari rasa panggul parah adalah diare, sering merasakan lelah, dan mengalami penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.
Endometriosis
Endometriosis adalah tumbuhnya jaringan pada lapisan luar rahim yang tidak normal. Pertumbuhan ini menyebabkan jaringan rahim menekan ke arah lain seperti area serviks hingga ke arah anus dengan kuat. Inilah yang mengakibatkan atau jadi penyebab BAB sakit dan tidak nyaman.
Kondisi endometriosis ini tidak akan menyebabkan perdarahan. Saat mengejan, area anus akan semakin mendapatkan tekanan kuat, sehingga feses menjadi susah keluar dan gesekan dengan dinding anus menjadi lebih kuat.
Infeksi klamidia dan sifilis
Infeksi penyakit menular seperti klamidia dan sifilis juga bisa menjadi penyebab BAB sakit dan berdarah. Kondisi ini juga dapat menyebabkan luka dan inflamasi di anus. Penyakit ini bisa masuk ke area anus karena aktivitas seks anal yang tidak menggunakan pengaman serta ejakulasi terjadi di dalamnya.
HPV dan kanker anus
Salah satu tanda dari munculnya kanker di anus adalah rasa sakit saat buang air besar. Kulit di rongga anus akan mengalami inflamasi berlebihan sehingga darah kerap keluar saat buang air besar. Kondisi ini juga akan berlanjut dengan terus keluarnya cairan tertentu dari anus dan juga diare dan sembelit yang tidak berkesudahan.
Salah satu penyebab munculnya kanker anus adalah infeksi HPV akibat seks anal. Meski tidak semua kanker anus disebabkan oleh HPV, peluang terkena kanker akan besar. Jadi, selalu pastikan untuk melakukan seks dengan sehat dan aman.
Cara mengatasi dan mencegah BAB yang sakit
Rasa sakit saat BAB memang sangat mengganggu, oleh karena itu atasi rasa sakitnya atau mencegahnya. Setelah mengetahui apa saja penyebab BAB sakit dan berdarah yang ada di atas, lakukan beberapa cara mengatasinya berikut ini:
- Memperbanyak buah, sayur, dan makanan lain yang mengandung serat sehat. Dengan serat yang sehat, kondisi sembelit yang menjadi penyebab susah BAB akan teratasi dengan mudah.
- Perbanyak mengonsumsi air setiap harinya. Pastikan dalam satu hari ada sekitar 6-8 gelas. Kalau Anda mengalami dehidrasi BAB akan semakin sulit untuk dilakukan.
- Perbanyak melakukan olahraga. Terkadang pergerakan usus akan semakin lamban kalau Anda hanya bermalas-malasan saja di dalam rumah.
- Hindari melakukan seks yang berisiko sepersi seks anal tanpa menggunakan pengaman.
- Jangan sering menahan diri saat akan BAB. Selain itu, jangan mengejang terlalu kuat karena bisa menyebabkan gangguan otot di anus.
- Lakukan kompres atau berendam dengan air hangat agar inflamasi di area anus bisa mereda.
Kapan harus memeriksakan diri ke dokter?
Kalau Anda merasa kerap mengalami rasa sakit ketika BAB dan tanda di bawah ini muncul, segera lakukan pemeriksaan ke dokter.
- Rasa sakit muncul dalam jangka waktu 1-2 minggu atau bahkan lebih. Rasa sakit ini juga disertai dengan perdarahan.
- Sering muncul demam dan rasa capai yang tidak normal.
- Perdarahan yang muncul bersama dengan kotoran terus terjadi dan semakin banyak.
- Muncul rasa sakit di perut bagian bawah dan rasanya tidak bisa ditahan.
- Sering merasakan sakit setelah bercinta meski melakukan penetrasi vaginal dengan pasangan.
- Muncul benjolan atau bisul di sekitar anus dan terasa sangat panas.
Inilah sedikit ulasan tentang BAB yang terasa sakit hingga beberapa orang kerap mengeluhkan nyeri yang tidak tertahankan. Nah, apakah Anda pernah mengalami rasa sakit saat buang air besar sebelumnya? Semoga tidak ada masalah pencernaan dan munculnya penyakit lain, ya!
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.