Penyebab Bayi Lahir Meninggal – Hamil menjadi momen yang membahagiakan untuk setiap pasangan. Hanya saja, kebahagiaan tersebut bisa saja berubah menjadi kesedihan jika bayi yang selama ini dinantikan meninggal dunia saat dilahirkan. Bayi lahir dalam keadaan meninggal di kenal dengan istilah stillbirth atau bayi lahir mati sebelum ataupun selama persalinan.
Keguguran dengan bayi lahir dalam keadaan meninggal adalah dua kasus yang berbeda. Dikatakan keguguran jika bayi mati sebelum kandungan berusia mencapai 20 minggu. Sedangkan bayi lahir mati ketika usia kehamila lebih 20 minggu.
Banyak orang yang menganggap bahwa keguguran adalah kejadian dimana bayi mati sebelum dilahirkan ke dunia ini. Namun, sebenarnya berbeda sesuai dengan usia kehamilan ibu ketika bayi dikatakan meninggal. Bayi lahir dalam keadaan meninggal bisa disebabkan oleh berbagai hal. Banyak faktor yang akan meningkatkan risiko bayi lahir dalam keadaan meninggal. nah, berikut ini penyebab bayi lahir meninggal dan beberapa risiko yang akan meningkatkan bayi lahir dalam keadaan meninggal.
Penyebab Bayi Lahir Meninggal
Tidak jauh berbeda dari penyebab keguguran, bayi lahir dalam keadaan meninggal dapat disebabkan karena kondisi janin ataupun ibu hamil. Diketahui, 1 dari 200 kehamilan bisa mengalami kematian sebelum si kecil dilahirkan ke dunia. Bayi dianggap lahir mati jika meninggal setelah usia kehamilan 20 minggu. Berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi penyebab bayi lahir meninggal.
Mengalami Masalah dengan Tali Pusar
Setiap wanita tentu ingin persalinannya berjalan dengan lancar tanpa ada kendala atau hambatan apapun. Hanya saja, terkadang beberapa masalah kerapkali dialami oleh ibu saat melahirkan. Ketika melahirkan bisa saja tali pusar bayi keluar duluan sebelum bayi keluar. Kondisi ini akan menghalangi pasokan oksigen bayi sebelum ia bisa bernapas sendiri. Selain itu, sebelum persalinan tali pusar bisa terlilit pada leher bayi, sehingga pernapasannya akan terganggu. Dua masalah yang melibatkan tali pusar ini bisa menjadi penyebab bayi lahir meninggal. Hanya saja, kondisi ini jarang menjadi penyebab utama bayi lahir meninggal.
Cacat Lahir
Dari semua kejadian bayi lahir mati, kelainan kromosom bertanggung jawab sekitar 15 persen hingga 20 persen. Namun, terkadang bayi memiliki kelainan struktural yang tidak diakibatkan kelainan kromosom. Akan tetapi disebabkan oleh lingkungan, genetik serta penyabab yang jarang diketahui. ( Baca juga : Tanda-tanda Gerakan Janin Menjelang Persalinan Normal )
Masalah Plasenta
Plasenta merupakan organ yang menyediakan nutrisi serta oksigen untuk bayi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan dalam kanduangan. Selain itu, melalui plasenta juga bayi akan mengeluarkan zat yang tidak dibutuhkan. Nah, masalah yang terjadi pada plasenta bertanggung jawab sekityar 24% bayi lahir dalam keadaan meninggal. Masalah yang terjadi pada plasenta ini di antaranya yaitu peradangan, pembekuan darah, abrupsio plasenta, adanya masalah dengan pembuluh darah pada plasenta, serta beberapa keadaan lainnya yang memiliki hubungan dengan plasenta. Biasanya perempuan yang aktif merokok saat hamil memiliki risiko lebih tinggi mengalami abrupsio plasenta jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak merokok.
Masalah Kesehatan Ibu
Beberapa masalah kesehatan ibu dapat menjadi penyebab bayi lahir meninggal. Beberapa masalah kesehatan ibu di antaranya yaitu tekanan darah tinggi, diabetes, lupus, preeklampsia, trauma, obesitas, kecelakaan, trombofilia, serta penyakit tiroid. Preeklampsia atau tekanan darah tinggi ketika sedang hamil akan meningkatkan risiko terjadinya abruptio plasenta atau bayi lahir dalam keadaan meninggal 2 kali lebih besar.
Intrauterine Growth Restriction (IUGR)
Intrauterine Growth Restriction (IUGR) meningkatkan risiko janin kekurangan nutrisi. Dimana kekurangan nutrisi ini menghambat pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan. Jika tumbuh kembang janin dalam kandungan berjalan tidak sesuai seharusnya maka akan dapat meningkatkan risiko bayi lahir meninggal. Selain itu, bayi yang kecil atau bayi tidak tumbuh sesuai dengan usianya memiliki risiko mengalami kematian yang disebabkan karena kekurangan oksigen baik sebelum atau selama kelahiran.
Infeksi Selama Kehamilan
Infeksi dapat menyebabkan bayi lahir dalam keadaan meninggal. Beberapa infeksi yang dapat menjadi penyebab bayi lahir meninggal yaitu rubella, sitomegalovirus, infeksi pada saluran kencing, serta kelamin, sifilis, toksoplasmosis dan listeriosis. Beberapa infeksi ini bisa saja tidak menunjukan gejala atau sebelum kondisi ibu lebih serius tidak terdiagnosis, seperti bayi lahir meninggal atau kelahiran prematur.
Risiko Meningkatkan Bayi Lahir Meninggal
Beberapa hal dapat meningkatkan risiko bayi lahir dalam keadaan meninggal seperti berikut ini.
Hamil Kembar atau Lebih
Kehamilan kembar memang diharapkan oleh sebagian pasangan. Saat hamil bayi kambar ibu harus memperhatikan kehamilannya dengan lebih ekstra. Pasalnya, kehamilan kembar memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi dibandingkan dengan kehamilan normal pada umumnya, termasuk kejadian bayi lahir dalam keadaan meninggal yang lebih tinggi.
Sebelumnya Pernah Mengalami Kejadian Bayi Lahir Meninggal
Jika anda pernah memiliki pengalaman bayi lahir meninggal, untuk kehamilan selanjutnya anda disarankan untuk lebih memperhatikan kehamilan anda. Penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang anda kandung, serta anda sendiri. Lakukan pemeriksaan kehamilan dengan rutin untuk mengetahui kondisi dan perkembangan kehamilan anda. Selain itu, riwayat kelahiran prematur ataupun preeklampsia akan meningkatkan risiko bayi lahir dalam keadaan meninggal.
Obesitas
Penting untuk menjaga berat badan sebelum ataupun selama kehamilan. Berat badan yang kurang ataupun berat badan yang berlebih akan meningkatkan berbagai dampak negatif, salah satunya bayi lahir mati. Anda harus memperhatikan penambahan berat badan yang harus dipenuhi selama kehamilan. Untuk mengetahuinya anda bisa berkonsultasi dengan dokter.
Usia Saat Hamil
Usia saat hamil yang terlalu muda ataupun terlalu tua akan meningkatkan risiko lebih tinggi mengalami kejadian bayi lahir meninggal.
Gaya Hidup Tidak Sehat
Gaya hidup tidak sehat seperti kebiasaan minum minuman alkohol, merokok dan obat-obatan akan meningkatkan risiko mengalami bayi lahir dalam keadaan meninggal. Oleh karena itu, saat hamil penting untuk menerapkan gaya hidup sehat dan menjauhi ketiga hal tersebut. Jika anda butuh konsumsi obat selama kehamilan, penting untuk mengkonsultasikannya pada dokter. Hindari konsumsi obat sembarangan untuk menghindari beberapa kemungkinan buruk yang akan terjadi pada kehamilan anda. ( Lihat juga : 1500+ Rangkaian Nama-Nama Bayi Laki-Laki Islami Modern)
Untuk mengurangi risiko bayi lahir dalam keadaan meninggal, sebelum hamil anda bisa melakukan pemeriksaan pada dokter. Dengan langkah ini akan memberikan kesempatan pada anda untuk mengidentifikasi serta mengatasi masalah kesehatan yang muncul saat anda hamil nanti. Jika anda memiliki keadaan medis yang kronis, dokter akan memastikan bahwa keadaannya terkontrol sebelum anda hamil. Anda harus mengonsultasikan pada dokter akan segala jenis obat yang anda konsumsi selama hamil untuk memastikan apakah aman atau tidak untuk ibu hamil. Jika anda memiliki berat badan yang besar, anda dapat berusaha menurunkan sebelum anda hamil. Jangan menurunkan berat badan ketika anda hamil. Anda dapat berkonsultasi pada dokter untuk mengetahui cara menurunkan berat badan yang tepat.
Artikel ini di review oleh Bidan Pevi Revina sTR.Keb
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.